sydney 6d martabetoto: Mematangkan ikhtiar untuk menempa generasi muda tenis
hurricanehelmet.com - Breaking News: Info Terbaru Seputar Politik, Ekonomi & Teknologi: 2024-11-23 09:02:26 Penulis: sydney 6d martabetoto: Mematangkan ikhtiar untuk menempa generasi muda tenis Komentar
sydney 6d martabetoto ArtikelMematangkan ikhtiar untuk menempa generasi muda tenisOleh Nadia Putri RahmaniSelasa, 17 Septe
sydney kemarin wanwantoto 。
Artikel
Mematangkan ikhtiar untuk menempa generasi muda tenis
- Oleh Nadia Putri Rahmani
- Selasa,sydney 6d martabetoto 17 September 2024 21:46 WIB
Kontingen dari berbagai provinsi yang berpartisipasi berlomba-lomba menurunkan pemain terbaik mereka, mulai dari rentang usia muda 17 tahun hingga 34 tahun. Dalam satu tim untuk nomor beregu itulah para petenis tiap kontingen bersatu untuk menyumbangkan skor.
Salah satunya adalah tim tenis tuan rumah Aceh yang terdiri atas barisan petenis putri Cylova Zuleyka Hukmasabiyya, Dina Novrianti, Nadya Aulia, dan Ananda Putri Kurniani, serta petenis putra Muhammad Gunawan Trimuswantara, Hafiz Muhammad, Muhammad Zaid Aulia, dan Irfandi Hendrawan.
Beberapa punggawa yang membela Aceh itu masih berusia muda dan baru menjalani PON pertama mereka. Zaid misalnya, dalam usianya yang baru berusia 17 tahun itu, ia sudah dipercaya oleh pelatih Aceh untuk menyumbangkan skor set. Selain Zaid, ada pula Gunawan Trimuswantara yang baru berusia 21 tahun. Dibandingkan Zaid, Gunawan telah mencatatkan namanya di beberapa pertandingan internasional.
Hal ini berbeda dengan tim Jawa Timur yang menurunkan petenis-petenis terbaik Indonesia yang sudah banyak malang melintang di turnamen nasional maupun internasional.
Pada petenis putri, Jatim diperkuat oleh Beatrice Gumulya, Janice Tjen, Jessy Priskilla Rompies, dan Aldila Sutjadi. Sedangkan pada petenis putra, Jatim diperkuat oleh Susanto bersaudara, David Agung dan Anthony, serta Muhammad Rifqi Fitriadi, dan Christopher Benjamin Rungkat.
Skuad tenis Jatim tak ubahnya "dream team" yang memiliki segudang pengalaman. Mereka seolah sudah hafal segala macam gerakan perlawanan yang akan diberikan musuhnya.
Tentu itu berbeda dengan pemain muda yang baru mengikuti beberapa turnamen. Musuh yang mereka hadapi masih dalam skala yang terbatas. Terlebih, beberapa petenis ada yang baru mengikuti ajang pertandingan olahraga nasional empat tahunan ini. Mereka baru mencicipi lapangan baru, pengalaman baru, dan tentunya, lawan baru.
Adanya fenomena disparitas kemampuan antara satu kontingen dengan kontingen lainnya ini pun memunculkan satu pertanyaan: Bisakah para petenis muda yang bertanding pada PON kali ini memiliki kemampuan yang sama mumpuninya dengan petenis senior dalam PON berikutnya?
Baca juga: Tenis - Jatim tanpa hambatan kawinkan medali emas beregu putra-putri
Baca juga: Christo dapat dukungan penuh dari Jatim untuk tanding di luar negeri123Tampilkan Semua
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024
Artikel Terkait
Papua dipastikan gagal pertahankan emas hoki outdoor putra
PON Aceh Sumut 2024Papua dipastikan gagal pertahankan emas hoki outdoor putraJumat, 13 September 2022024-11-23Milan tundukkan City dan Arsenal kalahkan United di laga persahabatan
Sepak Bola DuniaMilan tundukkan City dan Arsenal kalahkan United di laga persahabatanMinggu, 28 Juli2024-11-23Pengamat nilai program ribuan lapangan sepak bola patut diwujudkan
Sepak Bola NasionalPengamat nilai program ribuan lapangan sepak bola patut diwujudkanSelasa, 15 Okto2024-11-23Soal transfer pemain, Ten Hag hanya ingin MU miliki tim sekuat mungkin
Liga InggrisSoal transfer pemain, Ten Hag hanya ingin MU miliki tim sekuat mungkinSabtu, 27 Juli 2022024-11-23Arsenal resmi umumkan transfer Mikel Merino dari Real Sociedad
Liga InggrisArsenal resmi umumkan transfer Mikel Merino dari Real SociedadSelasa, 27 Agustus 2024 222024-11-23Lefundes berupaya berikan menit bermain kepada semua pemain Persita
Liga 1 IndonesiaLefundes berupaya berikan menit bermain kepada semua pemain PersitaKamis, 25 Juli 202024-11-23
Komentar