KSAU: Antariksa adalah masa depan pertahanan Indonesia
Kamis,daftar togel hongķong 2021 26 September 2024 11:47 WIB
Negara tersebut menggunakan ruang angkasa sebagai pengamatan intelijen, pengintaian.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan bahwa pihaknya akan menjadikan wilayah antariksa sebagai kekuatan baru dalam melindungi kedaulatan wilayah udara Indonesia.
"Saya ingin menegaskan bahwa antariksa adalah masa depan pertahanan kita. Penguasaan ruang angkasa akan menjadi kunci kedaulatan nasional pada era modern ini," demikian isi sambutan Tonny yang dibacakan oleh Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Purwoko Aji Prabowo pada pembukaan seminar secara daring bertajuk Space Capability Development dalam Memperkuat Pertahanan RI dengan Pembentukan Satuan Ruang Angkasa yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Dalam sambutannya, Marsekal TNI Mohamad Tonny mengatakan bahwa TNI AU saat ini berkomitmen membangun satuan ruang angkasa agar Indonesia dapat memanfaatkan wilayah antariksa sebagai kekuatan militer.
Ia lantas mencontoh beberapa negara yang telah menerapkan hal tersebut seperti Amerika Serikat, India, dan Tiongkok.
Menurut KSAU, negara tersebut telah mengeluarkan dana cukup besar untuk berinvestasi dalam penelitian luar angkasa. Mereka berhasil memanfaatkan kekuatan antariksa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki.
"Negara tersebut menggunakan ruang angkasa sebagai pengamatan intelijen, pengintaian. Situasi ini memberikan tantangan sendiri bagi Indonesia, terutama di TNI AU," kata Marsekal TNI Tonny.
KSAU membenarkan bahwa hal itu butuh dana yang besar serta kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan profesional untuk memajukan satuan antariksa ini.
Oleh karena itu, dia berharap dari diskusi ini memunculkan beragam ide, gagasan, dan pandangan-pandangan positif yang dapat mendorong terbentuknya satuan antariksa.
Diskusi ini dihadiri oleh beberapa pihak dari militer dan peneliti, di antaranya Dirjen Kuathan Kemhan Marsda TNI Haris Haryanto, Kadiskomlek AU Marsma TNI Penny Radjendra, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Chusnul Tri Judianto, dan Dirut PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso.
Baca juga: TNI AU dan AU Malaysia gelar latihan bersama guna perkuat pertahanan Baca juga: TNI bakal unjuk kesiapan tempur saat peringatan HUT Ke-79 di Monas