PCO: Hati dan pikiran Prabowo saat ini hanya untuk kemajuan bangsa
- Selasa,sydney jitu akurat wanwantoto 8 Oktober 2024 15:03 WIB
Hasan dalam sesi podcast dengan Kantor Berita Antara yang ditayangkan di kanal YouTube Antara TV Indonesia, yang dipantau di Jakarta, Selasa pada awalnya menceritakan sosok Prabowo yang dinilainya jauh dari kata menakutkan.
"Kalau orang menganggap Pak Prabowo itu menakutkan, menganggap Pak Prabowo itu galak, yang saya temui jauh berbeda," kata Hasan.
Bahkan, lanjut Hasan, saat dia bertemu dengan Prabowo lebih sering terharu mendengarkan apa yang ingin dilakukannya untuk kemajuan bangsa.
"Justru kalau kita ketemu dengan Pak Prabowo, kita lebih sering terharu mendengarkan cita-citanya untuk Indonesia apa, terharu mendengarkan apa yang mau dia lakukan untuk bangsa Indonesia. Bahkan saking terharunya kita mau minta sesuatu, tidak jadi minta sesuatu karena tidak tega membebani pikiran beliau," ungkapnya.
Prabowo, sebut Hasan, saat ini hanya memikirkan bagaimana menjadikan anak-anak Indonesia berkualitas dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
"Semua pikirannya hari ini, pikiran bagaimana menjadikan anak-anak Indonesia hidupnya berkualitas, pendidikannya bagus jadi sumber daya yang mumpuni ketika nanti bonus demografi, menjadikan Indonesia sebagai negara maju keluar
dari middle income trapdan semua energi itu dia pikirkan buat Indonesia," ucapnya.
Bahkan, Hasan juga mengungkapkan bahwa dia tidak pernah mendengar Prabowo berbicara soal pribadinya sendiri. Menurutnya, Prabowo selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
"Hampir tidak pernah kita mendengar Pak Prabowo bicara soal dirinya pribadi, soal diri pribadi kita hampir tidak pernah mendengar beliau bicara soal pribadi dan semuanya itu bicara soal kepentingan bangsa," ujar Hasan.
Baca juga: Prabowo diproyeksikan miliki beberapa juru bicara kepresidenan
Baca juga: Prabowo siap bertemu dengan para hakim untuk membahas kesejahteraan
Baca juga: Prabowo melalui panggilan suara di DPR RI berjanji sejahterakan hakim
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024