Pengamat sebut torehan timnas di Piala Asia U-23 patut diapresiasi
Senin,cara cak sydney martabetoto 22 April 2024 12:55 WIB
Jakarta (ANTARA) - Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengatakan keberhasilan timnas Indonesia U-23 lolos ke perempat final Piala Asia U-23 2024 merupakan momentum bersejarah dan para pemain, pelatih Shin Tae-yong (STY), dan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan Erick Thohir patut mendapatkan apresiasi.
"Sebuah prestasi besar yang patut diapresiasi. Ini hasil yang luar biasa, timnas U-23 dapat mengalahkan Yordania 4-1," ujar Akmal melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin.
Akmal mengatakan timnas selalu bertekuk lutut saat menghadapi Yordania dalam beberapa pertemuan sebelumnya. Kondisi saat ini pun berbalik dimana penggawa Garuda Muda tampil digdaya dan mampu menguasai jalannya pertandingan dengan empat gol.
Gol-gol timnas pada laga itu disarangkan oleh oleh dua gol Marselino Ferdinan, satu gol Witan Suleamen, dan satu gol sundulan Komang Teguh. Sementara untuk Yordania, satu gol mereka dicetak oleh gol bunuh diri Justin Hubner.
"Ini merupakan sukses yang sangat luar biasa karena sebelumnya di lima pertemuan terakhir, Indonesia selalu kalah setiap bertemu dengan Yordania," ucap Akmal.
Baca juga: Indonesia lolos ke 8 besar Piala Asia U-23, Erick Thohir: ini bukti kita bisa
Akmal menyampaikan kolaborasi antara PSSI dan tim kepelatihan terbukti mampu membuat timnas menjadi lebih kuat. Ia juga mengatakan Rizky Ridho dan kawan-kawan terbukti mampu bangkit seusai kekalahan menyakitkan pada laga awal dengan skor 0-2 menghadapi tuan rumah, Qatar.
Akmal berharap timnas U-23 dapat tampil lepas saat menghadapi Korea Selatan atau Jepang di babak delapan besar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat (26/4) pukul 00.30 WIB mendatang.
Akmal menyebut Garuda Muda memiliki potensi untuk kembali membuat kejutan dan menciptakan sejarah dengan lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Prancis, setelah terakhir kali menginjakkan kaki di pesta olahraga terbesar sedunia itu pada Olimpiade 1956 Melbourne, Australia.
"Untuk meraih tiket Olimpiade harus minimal peringkat tiga, bukan tugas mudah tapi dengan keyakinan diri para pemain, tidak ada yang tidak mungkin. Kita bisa lihat saat Piala Eropa 2006, siapa yang bisa prediksi Yunani jadi juara kalahkan tuan rumah Portugal," kata Akmal.
Baca juga: Presiden Jokowi: Kerja keras hebat ditunjukkan Tim Garuda Muda
Baca juga: Marselino Ferdinan ingin cetak sejarah baru bersama Indonesia
Baca juga: Klasemen akhir Grup A: Qatar dan Indonesia lolos ke perempat final
评论专区